Jumat, 07 Oktober 2011

Tercipta Untuk Mencintaimu

Ketika kautatap mataku di lembaran malam rembulan menuliskan kisahnya dalam sejilid kalam bintang sebagai tandabaca, tentang kalimat cinta tanpa akhir kau tanyakan padaku: adakah waktu untukku bukankah sudah menjadi takdir waktuku tercipta untuk mencintaimu. Malam demi malam kita lewati bertaburan kata sebuah perjalanan ke surga percakapan tak ada habisnya, tak ada matinya hal-hal kecil segalanya bermakna kita saksikan: setangkai rembulan tumbuh menjadi purnama kita pun bermandi cahaya di keheningan malam. Lalu kaupetik butir-butir cahayanya kaujadikan huruf-huruf doa kautaburkan di pelupuk mataku dengan dua pucuk jarimu menjelma sepucuk surat dengan kata-kata mutiara terangkai indah bagai karya pujangga lihatlah lingkar mataku, bersinar karenanya. Kau pun bercerita tentang jejak pengembara menghabiskan waktu di padang sahara dan hutan belantara untuk cinta abadi pada sang kekasih hati kau bertanya padaku: adakah waktu untukku bukankah sudah menjadi prasasti kau tercipta untuk waktuku.

1 komentar: